Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan HIV. Dalam perkembangannya sampai dengan saat ini ada banyak sekali mitos yang menyebutkan berbagai macam cara penularan HIV. Keadaan tersebut ternyata memberikan dampak yang buruk kepada seseorang yang menderita penyakit tersebut, salah satunya adalah mereka akan dikucilkan dan dijauhi dengan alasan tertentu.
Perlu diketahui bahwa HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Yaitu merupakan salah satu jenis virus yang nantinya akan menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV memang dipercaya mampu berakibat fatal apabila penderita tidak mendapatkan pengobatan yang tepat dan intensif serta bisa juga menular dalam suatu keadaan tertentu. Oleh karena itu, penting bagi suatu individu untuk menjaga diri sehingga mampu dan mengetahui cara supaya bisa terhindar dari HIV.
Menurut berbagai macam praktisi kesehatan dan penelitian seputar HIV menjelaskan bahwa HIV tidak dapat menular hanya dengan lewat air liur, ciuman, keringat, sentuhan serta gigitan nyamuk dan menggunakan toilet yang sama dengan penderita HIV. Oleh karena itu, perlu dijelaskan dengan rinci bahwa HIV bisa saja menular melalui cairan tubuh, darah, cairan vagina, air mani sampai dengan air susu ibu penderita HIV. Oleh karena itu, bayi yang masih baru lahir kemungkinan besar bisa tertular oleh virus tersebut apabila ibunya merupakan penderita HIV. Di bawah ini adalah beberapa penjelasan mengenai cara virus HIV bisa menular:
- Hubungan seks
Virus HIV memang mampu menular lewat hubungan seks. Keadaan tersebut bisa saja menimpa baik laki-laki maupun perempuan. Hubungan seks lewat vagina, anal sampai dengan seks oral dengan pasangan yang sudah terinfeksi virus HIV memiliki resiko yang sangat besar untuk penularan penyakit tersebut. Selain itu, hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan juga meningkatkan resiko penularan. Maka dari itu, langkah aman yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit tersebut adalah dengan menggunakan kondom saat melakukan hubungan seks.
- Jarum suntik
Sebagai informasi bahwa virus HIV memang mampu menular lewat jarum suntik apabila telah terkontaminasi dengan darah penderita HIV. Penggunaan jarum suntik bekas memang sangat beresiko tinggi terhadap penularan virus tersebut. Oleh karena itu, saat datang ke rumah sakit, perlu waspada dan pastikan kembali serta tanyakan kepada dokter apakah jarum suntik tersebut masih steril dari virus HIV.
- Kehamilan, persalinan dan proses menyusui
Apabila seorang ibu yang sedang hamil dan sudah terinfeksi virus HIV kemungkinan besar bahwa bayi yang ada di dalam kandungan ibu akan tertular virus HIV. Terlebih jika ibu tersebut juga menyusui bayinya, resiko penularan juga semakin tinggi. Oleh karena itu, penting bagi seorang ibu hamil untuk berkonsultasi dan diberikan pengobatan dan pemeriksaan untuk mengurangi resiko penularan pada bayi saat dilahirkan nanti.
Selain beberapa cara penularan HIV di atas, hal lain yang perlu diketahui bahwa transfusi darah juga memiliki resiko penularan virus HIV yang tinggi apabila pendonor menderita HIV. Namun keadaan ini sudah bisa diatasi karena sebelum melakukan donor darah saat ini sudah dilakukan uji kelayakan pendonor untuk memastikan kembali kesehatan pendonor dan kondisi darah. Hingga saat ini memang belum ada obat atau vaksin yang telah ditemukan untuk mengobati penyakit tersebut. Maka dari itu, mulai sekarang terapkan hidup sehat dalam diri Anda dan keluarga serta orang-orang di sekitar Anda supaya bisa terhindar dan mengurangi resiko penularan penyakit HIV/AIDS.