Mana yang lebih banyak? Anak yang suka salad buah atau justru yang tidak suka? Berdasarkan faktanya, hampir setiap anak tidak suka dengan salad. Baik yang berbahan baku dari sayuran maupun buah-buahan. Mereka lebih suka makanan instan dan gorengan. Padahal kurang baik untuk kesehatan. Oleh karena itu, yuk segera temukan apa saja penyebabnya.
Adanya Kesalahan Persepsi di Pikiran Anak
Cukup banyak film yang menayangkan adegan anak tidak suka makan salad. Dalam adegan tersebut, pihak orang tua sampai marah gara-gara salad di piring tak kunjung dihabiskan. Si anak pun terpaksa memakan dan memamahnya pelan-pelan. Bahkan saat menelannya dibuat seakan sulit untuk melewati kerongkongan.
Secara tidak langsung, adegan tersebut membentuk persepsi yang keliru di pikiran anak. Si kecil yang menonton jadi berpikiran, bahwa salad itu tidak enak. Alhasil, saat Anda membuatkan ia salad, spontan menolak. Gawat, kan? Berhubung kita tidak bisa mengubah tayangan dalam film, setidaknya masih ada pilihan untuk menghindarinya.
Tampilannya yang Tidak Menarik
Baik anak-anak maupun orang dewasa memiliki kecenderungan yang sama, yakni suka makanan dengan tampilan menarik. Bagaimana jadinya jika saladnya justru di-blender lembut hingga jadi bubur? Sementara anak Anda saat itu sudah berusia lebih dari 2 tahun. Wajar jika menolak, kan? Ia tidak mau dianggap seperti bayi.
Di sinilah pentingnya kreativitas untuk mengubah salad buah biasa menjadi salad istimewa. Ubah bentuknya setiap kali Anda sajikan untuk si kecil. Misalnya dibikin gambar kartun lucu. Bisa pula dengan memadukan antara gambar kartun dengan pemandangan. Memang butuh waktu, tapi hasilnya sangat baik untuk meningkatkan selera makan si kecil.
Si Kecil Memang Cenderung Malas Mengunyah
Baik salad sayuran maupun buah, acapkali disajikan seadanya. Cara makannya juga perlu dikunyah lebih dulu sebelum masuk ke lambung. Nah, si kecil tidak suka dengan kebiasaan mengunyah. Kalau pun mengunyah, mereka maunya sebentar saja. Lalu kembali bermain dengan teman-teman sebaya.
Untuk mengatasi hal tersebut, usahakan saat membuat salad, kukus dulu hingga betul-betul lunak. Kasih sesuatu yang berbeda di antara salad buatan Anda. Misalnya Anda bikin salad perpaduan antara jeruk, semangka, sayur bayam, dan lainnya. Tambahkan roti krispi untuk membuat perbedaan. Jadi, selain saladnya lebih lunak, si kecil lebih semangat pas makan.
Si Kecil Tidak Suka Anda yang Bikin
Wah-wah-wah. Kalau yang ini sih tragedi namanya. Tanda-tandanya mudah kelihatan kok. Si kecil biasanya sudah menghindari Anda sebelum menawarinya makanan. Jadi, bukan karena salad buatan Anda yang kurang enak. Bisa jadi, ia tidak suka salad buatan Anda karena merasa kurang diperhatikan. Maklum, anak kecil kan kebanyakan begitu.
Maka dari itu, coba Anda tanyakan ke anggota keluarga lain. Biasanya yang membuatkan makanan untuk si kecil itu siapa. Kalau ternyata neneknya, ajak si kecil untuk berkunjung ke rumah nenek jika letaknya jauh. Jika kebetulan tinggal serumah, minta pendapat ke nenek agar si kecil mau menerima masakan Anda.
Si Kecil Terlalu Asyik Bermain
Wajar jika anak lagi asyik bermain dan disuruh makan, kebanyakan menolak. Maka, untuk mengatasinya bukan justru menghentikan aktivitasnya. Akan tetapi, temani ia bermain dengan sedikit memberinya salad. Sedikit demi sedikit saja. Asalkan ia tidak merasa terganggu saat bermain.
Salad buah memiliki nutrisi yang lebih dari cukup untuk membantu si kecil tumbuh sehat. Frekuensi makan salad memang tidak harus setiap pagi, siang, atau sore. Sebaik-baiknya cara Anda membujuknya, kalau terlalu sering tetap bisa bosan. Sediakan salad paling banyak sehari sekali. Tapi sajikan dengan penuh kreasi.